Batu gamping adalah batuan fosfat yang sebagian besar tersusun oleh mineral kalsium karbonat (CaCo3). Bahan tambang ini biasa digunakan untuk bahan baku terutama dalam pembuatan semen abu/portland (biasa digunakan sebagai perekat untuk memplester), industri keramik, obat-obatan, dll. Batu gamping (limestone) merupakan batuan sedimen organik klastik. Secara umum batu gamping dikelompokkan berdasarkan mineral utama pembentuk batu gamping yaitu kalsit (calcite (CaCO3)) atau dolomite (MgCa(CO3)2). Batu gamping juga dikelompokkan berdasarkan kandungan senyawa karbonat dalam batuan misalnya batu gamping murni, batu gamping napalan, batu gamping tufan. Pengelompokkan batu gamping berdasarkan grade atau kandungan karbonatnya banyak digunakan dalam kajian pedology dan edaphology.
- . Klasifikasi Batu Gamping (Dunham , 1962)
Batu gamping termasuk batuan sedimen. Batu gamping ini dapat diklasifikasikan salah satunya adalah klasifikasi dunham yang membahas tentang pembagian batu gamping. Klasifikasi Dunham (1962) ini dilihat secara megaskopis yang mana dia mengamati indikasi adanya pengendapan batu gamping yang ditunjukkan oleh tekstur hasil pengendapan yaitu limemud (nikrit) semakin sedikit nikrit semakin besar energi yang
mempengaruhi pengendapannya. Menurut klasifikasi ini batu gamping terbagi atas :
1) Mud Stone
Batuan ini termasuk dalam jenis batuan sedimen non klastik dengan warna segar putih abu – abu dan warna lapuknya adalah putih kecoklatan.Batuan ini bertekstur Non klastik dengan komposisi kimia karbonat dan strukturnya pun tidak berlapis. Salah satu contoh dari batuan karbonat adalah kalsilutit ( Grabau ) atau Munstone ( Dunham ) , Batuan ini mempunyai nama yang berbeda, karena dari klasifikasi yang digunakan dengan interprestasi yang berbeda, batuan ini dinamakan kalsilutit, karena batuan ini merupakan batuan karbonat dan menurut klasifikasi dunham nama dari batuan ini adalah mudstone, karena batuan ini
mempunyai kesan butiran kurang dari 10 % dan pada batuan ini tidak ditemukan adanya fosil. Tekstur dari batuan ini adalah non kristalin, karena mineralnya penyusunnya tidak berbentuk Kristal, dengan memperhatikan tekstur batuan ini dapat disimpulkan bahwa batuan ini terbentuk dari adanya pelarutan batuan asal yang merupakan material – material penyuplai terbentuknya batuan ini adapun batuan asal dari batuan ini adalah seperti pelarutan terumbu karang. Selain itu, proses keterbentukan batuan ini adalah pengerusan gamping yang telah ada misalnya penghancuran terumbu karang,oleh gelombang, atau dari pengendapan langsung secara kimia air laut yang kelewat jenuh akan CaCO3 . proses litifikasi dari batuan ini melibatkan pelarutan mineral- mineral karbonat yang stabil maupun yangtidak stabil, dalam pengertian luas diagnesa meliputi perubahan mineralogy, tekstur kemas dan geokimia sedimen dan temperature serta tekanan yang rendah. Litifikasi sedimen karbonat dapat terjadi pada sedimen yang tersingkap , maupun yang masih berada didalam laut, proses terbentuknya batuan in berlangsung perlahan – lahan dan bertingkat – tingkat , dimana batas antara antara tingkatan tidak jelas , bahkan dapat saling melingkup , tingkatan tersebut adalah penyemenan, pelarutan pengendapan, perubahan mineralogy butir – butir dan rekristalisasi. Keterdapatan batuan ini biasanya dapat ditemukan disekitar pinggiran pantai, adapun asosiasi dari batuan ini adalah batupasir karbonatan dan packtone. Adapun kegunaan dari batuan ini adalah sebagai reservoir dalam pencarian minyak bumi.